Chap 6.
Chris
"grand.. itu hanya bercandakan..?
aku tidak mungkin memiliki kakak kandung.. "
Aimee begitu terkejut.
"Tidak..sebelum kau lahir, saat itu Chris masih berusia 5 tahun.
sepulang dari Aim Diamond's city pada malam bersalju,
mobil kami tergelincir di dekat lereng
dan badai telah membawa Chris jatuh ke jurang yang dalam.
mom melihatnya sendiri, ia tidak bisa menolongnya.
badannya tersangkut diantara pintu dan hanya dapat melihatnya
hilang di dasar yang gelap.
ia mati-matian melepaskan sangkutannya dan berharap ikut terjun mencari anaknya..
aku menggegam tangannya dan ia menangis merontakan.
dan hingga sekarang aku masih mengingat jelas
apa yang waktu itu ia ucapkan kepadaku.."
"apa?..apa yang mom ucapkan grand?" tanya Aimee memotong pembicaraan,
sembari mereka duduk di kursi taman yang panjang,
Nenek Shellby kembali melanjutkan ceritanya..
"kamu tidak akan mengerti! aku akan kehilangan anakku satu-satunya!!"
bentak mom, pipinya basah karena linangan air matanya.
Grand tidak berteriak sedikitpun.. kantung matanya tak sanggup
lagi menahan air matanya, dan ia memeluk mom yang terus menangis.
" Dan aku juga takut akan kehilangan anakku yang sangat berharga..
kau pikir telah menganggap apa aku selama ini dimatamu?"
mereka saling berpeluk.sementara tubuh mereka luka-luka
dan Dad sendiri tidak sadarkan diri karena mengalami luka yang cukup serius..
tak lama bantuanpun datang dan berita buruk juga harus mereka terima..
pada keesokan paginya tim penolong tidak dapat menemukan Chris dimanapun.
pencarian terus dilakukan sampai akhirnya mereka menyatakan
mungkin juga bahwa Chris bisa saja hanyut terseret arus sungai
dan tidak meninggalkan jejak apapun.."
selesai bercerita muka nenek Shellby terlihat begitu sedih,
" apakah kakakku Chris.. masih hidup gran?"
" kuharap begitu..aku begitu menyayangi ibumu, seperti ia menyayangi kalian bertiga.."
"kecuali aku, gran.."
"tidak sayangku, suatu saat nanti..kamu pasti menyadari,
bahwa ia begitu mengasihimu.." kata gran lembut.
chap 7.
Shoes box
setelah mereka berkeliling di Orchid garden,
sebelum pulang, Gran bertanya kepada Aimee
"bukankah kamu bilang pernah menginginkan
sepatu baru yang telah kau taksir itu dear?"
"iya.. tapi gran.."
"perlihatkan padaku Aimee.. aku akan membelikannya untukmu.."
"Gran serius..?? Ini luar biasa!"
Aimee segera pergi mengajak nenek Shellby ke toko "Jill's boots and shoes"
orang-orang juga beramai-ramai menyerbu toko untuk banyak membeli sepatu.
Aimee tidak ingin menggangu Piere yang sedang sibuk melayani pelanggannya..
hanya saja ada suatu masalah..
sepatu
flatshoes putih itu telah habis terjual..
"sold out" begitulah tulisannya.
nenek Shellby melihat Aimee kembali lesu, ia dapat membayangkan
apa yang telah terjadi terhadap sepatu yang sangat diinginkan cucunya itu..
"apa kamu tidak menginginkan sepatu lainnya Aimee?"
"emm.. tidak Gran..ayo, kita pulang.."
Aimee begitu kecewa, dan ia berusaha merelakannya.
tetapi saat ditengah perjalanan pulang,
jodoh telah mempertemukan mereka.
Aimee bertemu dengan pasangan muda yang pernah ditemuinya
saat malam bersejarah itu..
"kamu.. bukankah kamu gadis kecil yang waktu itu pernah bertemu kami
di jembatan?" tanya si istri meyakinkan.
"ya..ini aku, sungguh senang melihat kalian lagi paman dan bibi.."
balas Aimee tersenyum.
" lihatlah apa yang kami temukan saat 3 hari yang lalu.."
kata si istri tersebut,
lalu sang suami memberikan suatu kotak berpita yang mengejutkan..
Aimee melihatnya sendiri.. sampai mulutnya ikut menganga dan terkejut melihat apa isinya.
"ini hadiah natal dari kami untuk malaikat kecil yang pernah begitu baik hati
menolong kami..kami tidak tahu apakah kamu akan menyukainya..
tapi kumohon terimalah.."
ucap si suami yang memberikan kotak istimewa itu.
ya.. sepatu natal yang diinginkan Aimee itu baru saja tengah menjadi miliknya.
"ini.. Chrismast shoes miracle.."
dengan serempaknya gran dan pasangan muda itu menjawab..
"apa?" dengan nada yang berbeda.
mereka semua saling melihat satu sama lain lalu tertawa bersama-sama..
Aimee juga ikut tertawa geli kemudian bergumam,
"tidak.. maksudku.. terima kasih banyak sekaaaaliii.. untuk kalian,
paman dan bibi.. tahun ini kalian santa clausku yang
telah memberikan hadiah terbaik untukku.."
"kau menyukainya? sepertinya Tuhan telah memilihkan kado yang tepat
untuk kami berikan padamu.. "
Aimee mengangguk dan terlihat sangat bahagia,
akhir kata si suami mengatakan:
"selamat natal untukmu malaikat kecil.."
"selamat natal juga untuk kalian Santa clausku.." balas Aimee.
mereka lalu saling bersalaman dan berpisah lagi.
nenek Shellby begitu heran dan bertanya pada Aimee
selagi mereka berdua dalam perjalanan pulang ke rumah.
"kali ini kejadian apa lagi yang kamu alami cucuku?.."
"cerita yang saaaannngggaaaattt panjang.............."
jawab Aimee sambil memeluk kado natal itu erat-erat.
chap 8.
Letter with Picture.
sesampainya di rumah, sederetan kue coklat manis tertata di atas meja makan.
"wow! siapa yang telah membuat ini?" tanya Aimee melihat kue lezat itu.
"aku dan mom tentunya.. jangan dimakan, itu untuk nanti malam.."
sahut Maria dari dapur.
"huh..kau ini pelit sekali.." ucap Aimee dengan suara yang pelan.
"kau boleh mengambilnya Aimee, tapi 1 saja ya..
karena kita akan menikmatinya bersama saat malam natal nanti.."
suara yang tak asing lagi.. itu suara mom,
ia sudah lama tak kembali ke dapur untuk memasak..
kemudian mom datang dan menghampiri Aimee.
"mom.. kau, tidak seperti biasanya.."
"tidak untuk kali ini sayang..aku sungguh minta maaf,
selama ini aku tidak menjadi ibu yang baik untukmu.."
kata mom dan memeluknya.
Aimee bingung sekaligus bahagia.Ia melihat Maria ikut tersenyum di belakang mom
dan menunjukkan 2 surat yang mereka buat kemarin malam untuk hadiah kejutan.
itu artinya mom telah melihat isi dari hadiah kejutan yang mereka buat untuknya.
bukan hadiah yang hebat.. hanya selembar kertas bergambar yang mereka buat
tentang keluarga bahagia mereka..ada mom juga mereka berdua
bersama Dad dan nenek Shellby yang sedang makan bersama di malam natal.
tidak terpikirkan oleh mereka surat dan gambar simple itu telah menyentuh hati ibunya.
sekarang gambar itu terpajang di tembok di ruang makan.. itu sangat manis.
"maafkan aku juga mom.." tetapi belum selesai Aimee berbicara,
ia mengambil krayon berwarna biru dan menggambar di ruang kosong pada kertas itu
dan seorang anak laki-laki bernama "Chris" dibawahnya ikut makan di dalam keluarga mereka.
melihat itu, Mom terkejut dan menangis.
Aimee mengira ia akan dimarahi lagi.. namun ternyata tidak,
mom berkata kepadanya.
"Tidak.. aku sangat menyayangi anak-anakku seperti aku menyayanginya.."
suasana ruangan itu semakin mendebarkan sementara udara begitu dingin di luar.
"gran.. Christ itu siapa?" bisik Maria
"cerita yang ssaanngggaatt panjang.." bisik gran lagi
dengan khas bicaranya yang berala Aimee.
Chap 9.
"happily ever after?"
Aimee duduk berdua dengan Gran saat acara minum teh di pekarangannya.
ia berkata dengan tulus..
"Gran, sekarang aku adalah seorang anak dan cucumu yang paling bahagia di dunia ini..
aku telah mendapatkan kebahagiaanku yang sesungguhnya dalam sekejap.."
nenek Shellby tersenyum sambil menyeduh teh.
"begitupun aku sayang.. dan teh limun ini akan melengkapkan kebahagiaan kita tahun ini.."
"haha.. gran memang paling bisa membuatku tersenyum..
hanya saja aku masih khawatir akan 1 hal.."
"oh ya? apa yang kamu khawatirkan dear?"
"andaikan kebahagiaan ini akan terus berlanjut..
apakah aku akan sama seperti kisah putri dalam
fairytales lainnya?
tidakkah kisahku akan berakhir dengan happily ever after gran?"
gran menegukkan tehnya dan akhirnya menjawab dengan lembut.
"sejujurnya aku tidak mengetahuinya.."
"yaaah.. gran.." keluh Aimee yang kelihatannya
mengharapkan nenek Shellby mau mengatakan hal yang muluk-muluk
"sungguh.. Aimee, aku sendiripun tak mengetahui akhir hidupku..
tapi aku yakin mengetahui 1 hal.."
"benarkah? beritahu aku gran.."
"Apapun yang akan kita alami suatu saat nanti,
terjadilah seperti apapun yang seharusnya terjadi..
melangkahlah seperti pejuang sejati."
Aimee mengagumi ucapan gran.. diluar pikirannya,
nenek Shellby akan mengucapkan kalimat yang bijaksana itu.
nenek Shellby telah melewati begitu banyak hal-hal hebat dan ia
tak akan pernah berubah dari dulu sampai sekarang,
diluar semua itu..
Ia tetap menjadi seorang
hero bagi Aimee yang mendukungnya
dan Aimee percaya akan hal itu.