Quote Diary

dear all..
no matter how much it hurts..
its no need to worry about..
life must go on.
stay calm and briliant..
if i can did it.. tat everybody same too.


Wednesday, December 21, 2011

chrismast shoes miracle..

i'm tried to make a first time chrismast story.. if all of u guys are interested,
please read this classic story real made by me.. hope all of u love it..
merry chrismast to all of u brother sista..


cover





















chap. 1


MY shoes wishes..

"aku mau sepatu yang baru mom!" rengek aimee
"tidak.." 
"tapi.. bagaimana dengan maria? kenapa mom membelikan
dia syal merah? kenapa aku tidak?" tunjuk aimee kepada adiknya
"aku rasa sudah saatnya untuk kamu tidak iri pada adikmu sendiri"
jawab mom lagi tidak peduli.
"tapi minggu depan adalah hari natal.. aku ingin hadiahkuuu!!" 
 tidak menyerah.
"tolong diam aimee.. kamu tak ingin membuatku marah bukan?"
geram mom menahan emosi.
melihat itu aimee berhenti memohonnya.
dalam hatinya ia hanya bertanya-tanya.. "kenapa aku tidak?"
dan aimee pergi dengan murung, 
mom tidak menoleh sedikitpun kepadanya dan tetap duduk manis di kursinya
sambil menjahit sweater abu-abu yang telah usang milik dad.
setelah menutup pintu aimee memandang ke jendela kamarnya yang 
tertutup embun salju pada kacanya.
"bagaimana jika sharon dan emily akan memamerkan hadiah natal mereka 
ketika kami bertemu nanti?" pikir aimee sembari duduk di ranjangnya.
"ini semua gara-gara maria.. ketika anak itu lahir mom tak pernah lagi peduli padaku.
dad juga jarang pulang.. ia terlalu mencintai kantor polisi"
ya.. papa aimee memang seorang kepala kepolisian kota morristown yang terpercaya.
tetapi berkat itu ia hampir jarang pulang ke rumah 
karena tugasnya untuk pergi ke dinas kepolisian di luar kota. 
menjadi anak gadis seorang ayah polisi, kadang aimee sendiri sedikit tidak mensyukurinya.
"mungkin sharon akan dibelikan 'cuteskirt' limited edition lagi ..
atau midi player warna pink terbaru?
atau emily yang akan menunjukkan hadiah spesial kiriman pamannya dari London..
pasti dia akan dibelikan jas bulu mark jacobs yang mahal itu"  
keluh aimee yang iri pada kedua sahabatnya.
saat merenung, nenek shellby tiba-tiba masuk ke kamar dan membawakan 
sepiring cookies hangat.
"apakah kamu tertarik untuk menyantap snack soremu nona aimee?" tawar nenek shellby lembut.
"ya ampun grandma.. " aimee terkejut dan menjadi bersemangat lagi. 
"mengapa kamu mengurung dirimu di kamar? oh dear.. " tanyanya sambil ikut duduk disamping aimee.
"tidak grand.. aku hanya.."
"apakah terpikirkan lagi olehmu untuk meminta apa hadiah natal spesial tahun ini?"
"haha.. grandma benar, tadinya aku ingin meminta mama untuk membelikanku sepatu baru di toko jill's..
 tapi kurasa dia tidak akan pernah membelikannya untukku, kecuali untuk Maria"
"benarkah? kamu pasti sangat sedih sayangku..
jangan khawatir cucuku yang manis..
aku telah mengenalnya berpuluh-puluh tahun lamanya, 
ia pasti akan membelikanmu yang lebih baik dari itu" hibur nenek shellby.
"sungguh? lega aku mendengarnya grand.." 
"begitupun juga denganku, senang untuk melihatmu kembali tersenyum"

chap 2.

ShoesSHOP

setelah percakapan dan cookies itu, aimee langsung mengambil jas panjangnya dan keluar
berlari menuju toko jill's di hari hujan bersalju itu.
ia sangat bersemangat sampai tak mempedulikan dinginnya cuaca jalanan itu.
"Jill's boots and shoes" begitulah nama toko kecil bergaya vintage itu. 
aimee membersihkan embun yang menempel pada kacanya dan mengintip ke dalamnya.
sepatu flatshoes putih bersimpul merah terang masih terpajang cantik di rak kayu yang
berhadapan pas dengannya.    
"masih ada.." kata aimee sambil tersenyum.
Pieter, seorang mahasiswa anak pemilik dari toko itu sadar melihat gadis berusia 12 tahun itu 
tertangkap sedang mengintip toko sepatunya.
ia membuka pintu dan aimee tersadar yang secara otomatis langsung menghentikan tindakannya.
"tidakkah kau ingin masuk dan melihat sepatu-sepatu menawan ini gadis kecil?"
"tidak.. maksudku, aku hanya tidak mungkin membelinya sekarang" jawab aimee bingung.
pieterpun tertawa kecil melihat manisnya tingkah gadis bermata sayu tersebut.
"masuklah.., kurasa kamu juga ingin masuk kedalam kisah cinderella bukan? 
 kau akan melihat-lihat dulu sebelah sepatu yang masih mencari pasangannya"
"apa maksudnya?" ucap aimee kebingungan dalam hati dan masuk ke dalam perlahan-lahan.
toko pieter begitu manis seperti istana kecil berhias sepatu dan bunga-bunga dengan beraneka warna 
muda yang lembut.
aimee terkagum-kagum melihat sekeliling ruangan itu sementara pieter menutup pintunya. 
"tokomu.. bagus.." puji aimee pada pieter.
"terima kasih, toko milik ibuku.. sayangnya sekarang beliau sudah tiada, 
jadi aku yang menggantikannya"
"ah..maafkan aku.."
"tidak apa-apa.. kejadian itu juga telah lama berlalu,
lihatlah namanya tertera di toko kami" senyum pieter lagi
"Jill..nama ibumu..?"  
"iya.. dia sangat cantik seperti malaikat.."
"oh ya? senangnya.., andaikan ibuku juga seperti itu.." 
kata aimee, sambil mereka berjalan melihat-lihat sepatu yang dijual. 
"maaf?" 
"ya? oh.. abaikan apa yang kukatakan barusan.. haha..
hei, bukankah ini sepatu putih yang dipajang di depan?" 
jawab aimee mengalihkan pembicaraan sambil memegang sepatu itu.
"bagus bukan? matamu begitu pintar memilih sepatu terbaik di toko ini " 
"aku telah mengincar sepatu ini sejak lama.. entah kapan aku bisa memilikinya.." 
jawabnya memelas melihat sepatu yang lebih besar ukurannya dari kakinya.
"jika sepatu ini memang ditakdirkan untuk bersamamu.. 
maka ia lahir memang hanya diperuntukkan untukmu" jelas pieter.
"tidak mungkin.. gadis-gadis lain akan berdatangan dan suatu saat akan memakai sepatu ini,
aku tetap senang.., dia akan terlihat cantik bersama gadis cantik yang akan memakainya,
sedangkan aku.. aku belum bisa membelinya.. aku masih terlalu kecil untuk itu.." 
kata aimee panjang lebar.
mendengar itu pieter menekukkan kakinya dan memandang mata birunya. ia berkata dengan tulus
sambil mengusap kepala aimee.
"aku belum bisa mengatakannya sekarang gadis kecil.. 
karena kita belum bisa membuktikan siapa pemilik sepatu ini sebenarnya"

Aimee and pieter.. 













to be continued...... > check tommorow~ hihi