chap 9.
merry chrismast
night chrismast is coming..
Aimee menungu didalam kamarnya sambil terpaku memandang keluar jendela.
seorang pria dengan jaket panjang yang tebal hendak masuk lewat pekarangan.
Aimee tidak mempercayai matanya.
"Itu Dad!! tidak mungkin.."
ia segera berlari keluar ke pintu depan dan menyambutnya.
"Dad..! kau tidak biasanya pulang secepat ini ?
meskipun malam natal sekalipun"
tanya Aimee sambil memeluknya.
"sepertinya, aku percaya malam natal ini akan
menjadi natal yang penuh kasih bersama dengan keluarga
dan anak-anakku, saat-saat seperti ini..
inilah yang sangat kuharapkan sayangku.."
"aku juga Dad.. lekas kita masuk, mom sudah menyiapkan
hidangan yang sangat enak.."
"benarkah? sepertinya natal ini membukakan banyak kejutan?"
tanya Dad sambil mereka berdua masuk ke dalam rumah.
"iya..sekarang sudah tak ada yang tersisa lagi, inilah yang terbaik..
maksudku, aku bisa mendapatkan banyak kejutan.. ini sulit dipercaya."
jawab Aimee yang terlihat sangat antusias.
setelah dad pulang ia mandi dan istirahat sebentar,
pada jam 7 malamnya
mereka bersiap merayakan pesta natal yang telah ditunggu
dan berdoa sebelum makan malam,
lalu dad juga memberikan hadiah yang tadi siang dibelinya
untuk Aimee dan Maria.
Maria mendapatkan tas kecil bergambar bunga yang diinginkannya,
sementara Aimee ia mendapatkan penutup telinga berwarna merah.
"woah.. ini akan terlihat sempurna dengan sepatu baruku.."
seru Aimee mengeluarkan isi hadiahnya.
"sepatu baru?" tanya Dad.
"Aimee mendapatkan hadiah dari sepasang suami-istri muda
yang kami temui tadi siang.." begitulah gran menceritakan kejadian itu
dari awal hingga habis.
lalu Maria menyahutnya.
"kau begitu beruntung Aimee, sekarang aku yang iri padamu.."
dan mom juga berkata
" maafkan aku Aimee, seharusnya aku yang membelikannya untukmu"
" tidak mom.. itu sekarang bukan menjadi masalah,
aku sudah senang karena sekarang mom sudah memperhatikanku.."
ucap Aimee lagi tulus.
"baiklah sambil menyambut natal dan tahun baru kali ini
mari kita bersulang.." kata Dad mengawali pesta itu.
"bersulang,,," secara kompak semuanya menyulangkan gelas mereka.
dan saling bercanda lalu setelah selesai mereka semua pergi
menonton film diluar hingga larut malam.
dan pesta itu berjalan dengan baik dan sangat menyenangkan
bagi keluarga Aimee.
menjadi suatu malam yang takkan terlupakan.
chap 10.
missing of the return
ada suatu perpisahan yang menyedihkan,
tak lama setelah hari natal itu, pada tanggal 29 December,
saat itu Aimee berjalan-jalan dengan sepatu dan tutup telinga
hadiah natalnya itu dengan riang gembira,
namun itu terhenti ketika melihat Pieter
membawa koper-kopernya keluar dari toko
sepatunya yang telah kosong.
Aimee menghampirinya dan bertanya padanya
"apa yang terjadi? kau akan pindah..?"
"mungkin, aku akan pindah untuk menemui pamanku di Paris.."
"apakah.. kau akan kembali kesini nanti?"
"kuharap begitu.. saat sesekali saat liburan aku akan kembali ke sini
gadis kecil.." ucap Pieter sambil tanpa sengaja melihat sepasang sepatu
yang dipakainya.
"sepati itu.. ternyata memang sepatu itu telah menjadi milikmu.."
""aku sangat menyukainya, tapi juga masih belum yakin..dengar,
aku menyebutnya Chrismast shoes miracle.."
"mengapa?" tanya Pieter begitu bingung
"karena.aku mendapatkannya bersama dengan keajaiban natal kemarin..
pasangan muda itu yang kemarin membelikannya untukku.."
"oh.. aku juga mengingatnya,
lalu.. ada seorang anak laki-laki, seperti dari keluarga bangsawan,
ia datang ke tokoku juga mencari sepatu yang sama sayangnya sudah habis,
matanya sungguh mirip dengan matamu, kupikir dia adalah kakakmu.."
"mungkinkah itu kakakku? ah tidak..lupakan saja,
kak, semoga suatu saat nanti, kita bisa bertemu lagi.."
"namaku Pieter, haha ya.. tentu saja semoga kita bisa bertemu lagi gadis kecil.."
dan Pieter tersenyum sambil mengelus kepala Aimee untuk terakhir kalinya,
setelah itu membawa semua barang-barangnya masuk kedalam mobilnya dan pergi
meninggalkan Aimee.
lewat kaca spion disampingnya
Pieter dapat melihat raut wajah gadis berbusana musim dingin itu
terlihat sedih dan kecewa, namun melambaikan tangannya ke udara
sambil merapatkan bibirnya agar terlihat tetap tersenyum
hingga mobil itu pergi jauh.
dan toko "Jill's boots and shoes" di daerah itu telah hilang untuk selamanya.
tak sadar air mata turun perlahan dari mata kiri Aimee karena ia
tahu bahwa Pieter berbohong, pemilik toko itu tidak akan pernah datang kembali.
ia membawa semua miliknya tanpa tersisa.
chap 11.
G A Z E eye's
Aimee melangkah dengan lesu,
hari itu juga ia akan bertemu dengan kedua sahabatnya
Sharon dan Emily,
mereka telah berjanji untuk bertemu di cafe shop.
udara terasa begitu dingin menjelang tahun baru.
ia menyelusuri jalan sambil memegang tali tas selempangnya.
dari kejauhan, sosok lelaki yang familiar tetapi tak dikenal
hendak berpapasan karena berlawanan arah.
seolah-olah seperti di dalam cerita film drama lainnya,
mereka saling bertatapan meskipun dalam suasana yang ramai.
secara kebetulan pandangan mata mereka tak bergeser sedikitpun.
dalam hati Aimee ia terus bertanya-tanya..
"siapa?"
warna bola mata yang sama dengan Aimee dan begitu dalam.
lelaki usia 18 tahun itu melihat Aimee dengan tajam melalui kedua matanya.
dan sikapnya sangat elegant, mungkinkah dia orang yang dikatakan Piere?
bunyi langkah sepatu Aimee semakin terdengar olehnya,
"apakah sepatuku akan membawaku kepada tempat tujuanku?"
begitulah mereka berpapasan dan saling memandang
sampai mereka berdua akhirnya lewat
dan kembali meneruskan jalan yang jauh di depan mereka.
chap 12
letter to santa claus.
Santa Claus,,
terima kasih telah memberikanku hadiah sepatu baru..
aku rasa aku telah menemukan tempat yang terbaik bagiku,
bersama orang-orang yang pernah kutemui,
aku akan terus melangkah maju,
untuk tahun-tahun yang akan datang, sepatuku akan banyak
meninggalkan jejak kenangan dalam hidupku..
sepasang suami-istri muda itu telah menghadiahkanku
sepasang sepatu cantik untuk menghiasi kakiku,
tidakkah Tuhan begitu baik telah mempertemukanku dengan mereka?
ini adalah chrismast shoes miracle..
warnanya putih seperti salju..
mengingatkanku akan white chrismast setiap bulan December..
aku selalu menginginkan hadiah, tapi tanpa kehadiran
orang-orang yang kusayangi, berjuta hadiahpun tak akan memiliki arti..
aku bahagia..
sungguh bahagia pernah memiliki banyak kenangan
kasih yang pernah diberikan oleh mereka semua.
aku masih berusia 12 tahun saat ini, aku belum memiliki banyak keinginan..
asalkan bisa melewati hari-hari bahagia ini terus menerus bersama keluarga
dan teman-temanku,
aku rasa.. hidupku akan penuh dengan suka cita..
terima kasih Santa claus..
aku berharap santa juga dapat menyampaikan pesan
kepada kakakku Chris dimanapun ia berada,
bahwa aku,mom dan keluargaku juga mengharapkan
ia dapat merasakan keajaiban dan kasih natal
seperti yang kami alami.
by: Aimee.
the end.
No comments:
Post a Comment